Rokok elektronik (vaping) telah menjadi alternatif populer bagi mereka yang ingin meninggalkan rokok konvensional. Salah satu aspek menarik dari dunia vaping adalah berbagai jenis pengalaman yang dapat dihasilkan oleh berbagai jenis perangkat dan metode.
Salah satu metode yang menarik perhatian yaitu sub-ohm vaping, yang menghadirkan pengalaman yang lebih intens dan penuh uap. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa itu sub-ohm vaping, bagaimana ini berbeda dari metode vaping lainnya, dan beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membagikan artikel tentang Sub-Ohm Vaping nih. Dari kalian pasti banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya Sub-Ohm itu? Kalian jelas familiar dengan istilah tersebut bukan, tapi kalian tidak begitu tahu maksud dibalik istilah tersebut.
Apa itu Sub Ohm?
Jika kita berbicara tentang dunia vape, maka tidak akan ada habisnya. Terlebih, hal yang dibahas yaitu teknik-teknik atau cara-cara untuk membuat vape tetap terasa nikmat ketika dihisap. Karena vape memiliki komponen-komponen yang bisa diatur sesuka hati oleh pemiliknya.
Salah satunya teknik yang sedang ramai diperbincangkan adalah mengatur Sub-Ohm pada atomizer vape. Tak banyak berbeda dengan cara mengatur atomizer pada vape.
Sub-Ohm adalah cara mengatur vape dengan meningkatkan lilitan koil pada vape. Jadi dengan bertambahnya lilitan pada coil, makan pembakaran yang dihasilkan akan lebih maksimal dengan di bantu kapasitas baterai yang memadai.
Karena Sub-Ohm merupakan teknik dengan menambah jumlah lilitan koil maka kalian juga harus menambah kapasitas baterai. Dan kapasitas baterai bawaan dari vape kurang bisa maksimal untuk digunakan sebagai pembakar koil yang sudah ditambah tersebut, maka dari itu metode Sub-Ohm vaping ini tidak bisa digunakan di pod yang memiliki baterai tanam.
Jadi Ketika kalian memang ingin menggunakan teknik ini, maka device mod lah yang sangat kalian butuhkan. Tentunya kalian juga harus rela menyiapkan cuan yang lebih untuk membeli baterai dengan kapasitas yang tinggi agar kalian bisa merasakan kenikmatan asap yang mengebul dari vape kalian.
Tetapi jangan lupa jika kalian menggunakan Sub-Ohm pada vape kalian, kalian juga harus rela jika vape kalian harus menggunakan liquid yang lebih banyak. Kenapa demikian? Karena Sub-Ohm ini akan mengakibatkan pembakaran yang maksimal,.
Jadi sekali penggunaan tetesan liqud yang biasanya bisa 8 sampai 10 hisapan, maka hanya akan bisa digunakan hanya 6-7 hisapan saja. Kalian juga harus mempersiapkan liquid lebih banyak. Meskipun terkesan sedikit boros liquid, rasa yang ditimbulkan akan lebih nendang, jadi sangat worth it untuk dicoba.
Bagi kalian yang baru berpindah menggunakan dari rokok tembakau menggunakan rokok elektrik, tidak ada salahnya kalian mencoba cara ini. Jadi, kalian tidak akan merasa susah mencari teman untuk mengajarkan cara ini.
Karena cara ini merupakan salah satu cara yang sudah lazim digunakan oleh para pengguna vape. Tetapi kalian sebelumnya harus mempersiapkan bahan-bahan seperti kawat koil, baterai, dan juga liquid yang lebih.
Manfaat Sub Ohm
Pada dasarnya, soal Sub-Ohm dan tidak itu bergantung pada selera. Tak ada salah dalam vaping. Ada yang suka Sub-Ohm dan ada yang justru malas dengan Sub-Ohm.
Berikut kita juga akan memberikan manfaat apa saja yang bisa didapat jika memakai teknik Sub-Ohming.
Produksi Cloud yang luar biasa banyak
Salah satu kelebihan sub-ohming dibanding vaping dengan coil di atas 1 ohm adalah produksi uap yang luar biasa. Selain banyak, uap yang dihasilkan juga lebih tebal yang menjadi kepuasan sendiri bagi sebagian vapers.
Dikombinasikan bersama liquid dengan kandungan VG yang tinggi, maka kombinasi untuk Sub-Ohming akan makin lengkap. Dengan perpaduan ini, ada kemungkinan cukup besar kalian bisa sambil berlatih Cloud Chasing dan mengikuti lomba tersebut.
Throat Hit Lebih Halus
Liquid dengan kandungan VG tinggi yang biasa dipakai untuk sub-ohming itu biasanya sedikit mengurangi garukan throat hit, apalagi dengan nikotin lebih dari 6 Mg. Jadi, kalau memang ingin uap tebal dan throat hit yang lebih normal, Sub-Ohming ditambah liquid dengan VG tinggi jelas cocok.
Perlu diingat, Sub-Ohming dengan liquid yang mengandung PG tinggi memiliki efek kebalikan, yakni throat hit yang lebih berasa.
Flavor Lebih Nendang
Coil yang digunakan untuk Sub-Ohm vaping biasanya handmade dan terkadang membuat vapers kebingungan. Coil Art adalah Bahasa keren yang biasa digunakan seseorang untuk building coil. Nah, kelebihan dari coil-coil ‘unik’ ini adalah flavor yang dihasilkan lebih terasa nendang.
Pasalnya, biasanya coil-coil ini selain memiliki resistensi super rendah juga memiliki surface area yang lebih lebar. Artinya flavor yang dihasilkan semakin maksimal. Tetapi karena sekarang sudah banyak coil prebuild, kalian bisa memakai coil tersebut asalkan ohm yang ditemukan lebih kecil dari 1.
Cloud Terasa Hangat
Sub-Ohming dengan resistensi super rendahnya berbanding terbalik dengan wattage yang diperlukan. Jadi, semakin rendah resistensinya, semakin tinggi watt yang dibutuhkan buat memanaskan coil-nya.
Semakin tinggi watt-nya, artinya uap yang dihasilkan juga semakin hangat. Jadi untuk kalian yang menyukai sensasi vaping hangat, teknik Sub-Ohm lah yang paling cocok.
Langsung ke Paru-Paru
Maksudnya, biasanya pengguna Sub-Ohm vaping tak melakukan MTL (Mouth To Lung). Justru langsung melakukan lung hit saat vaping atau DTL (Direct To Lung). Dengan DTL, vapers bisa melakukan draw yang lebih panjang dan menghasilkan uap lebih banyak dan tebal.
Penutup
Mungkin sekian artikel untuk hari ini. Sampai sini Jika kamu masih kebingungan, kamu bisa datang langsung ke retail Vapeboss terdekat, disana kamu akan dibantu dengan Vaporista kita dan diberikan banyak informasi seputar dunia vape.
Karena, Vapeboss juga adalah toko vape terlengkap dan terpercaya sejak tahun 2014, jadi kebutuhan tentang vapemu pasti tersedia disana. Semoga artikel ini dapat membantumu ya! Keep Calm and Vape Like a Boss and Always stay safe while vaping, selalu patuhi protokol kesehatan di pandemi yang sekarang. Have a nice day Bigboss!
Baca Artikel Lainnya: