Hai vapers! Di tengah banyaknya inovasi vape yang semakin bertebaran, Mechanical Mod masih eksis di kalangan penikmatnya.
Bagi pecinta mod-mod classic, Mechanical Mod menjadi perangkat vaping yang memiliki pesona sendiri di hati para kolektor vape. Dengan desain sederhana, Mechanical Mod menjadi simbol vape yang otentik dan menantang.
Lalu, Mechanical Mod sendiri itu apa sih? Kenapa Mechanical Mod berbeda dengan mod-mod pada umumnya? Simak informasi selengkapnya di artikel berikut ini.
Mengenal Apa itu Mechanical Mod?
Singkatnya Mechanical Mod atau biasa disebut “mech mod” adalah perangkat vaping yang tidak memiliki komponen elektronik seperti ‘chip’ atau pengatur daya. Pengoperasian mech mod sepenuhnya mekanis, mengandalkan prinsip dasar elektronika dan hukum Ohm.
Desain mech mod umumnya berbentuk tabung logam dengan tombol firing di bagian bawah, memberikan sentuhan klasik yang maskulin.
Tidak heran jika banyak banget yang suka dengan Mechanical Mod ini, karena terbuat dari beberapa material tangguh seperti:
- Stainless Steel: Tahan karat dan sangat kokoh.
- Kuningan (Brass): Memberikan estetika vintage dengan konduktivitas listrik yang baik.
- Tembaga (Copper): Sangat populer karena memiliki konduktivitas listrik terbaik.
Namun, absennya fitur perlindungan elektronik membuat mech mod sangat bergantung pada keahlian pengguna dalam memahami keamanan baterai dan hukum Ohm.
Bagaimana Cara Kerja Mechanical Mod?
Mechanical mod bekerja dengan prinsip sederhana yaitu ketika tombol firing ditekan, arus listrik langsung mengalir dari baterai ke coil di atomizer. Proses tersebut menghasilkan panas yang mengubah liquid menjadi uap untuk vaping.
Baca Juga: Apa itu Coil Vape? Jenis, Ukuran, Harga, dan Material
Yang membuat mecha mod berbeda yaitu tidak adanya chip pengatur daya, sehingga semua pengaturan sepenuhnya bergantung pada jenis baterai dan resistensi coil yang digunakan.
Karena tidak ada perlindungan elektronik, pengguna harus memastikan baterai selalu dalam kondisi prima. Hal ini sangat penting karena performa mech mod sangat bergantung pada kapasitas baterai.
Saat baterai terisi penuh, performa mech mod akan optimal, menghasilkan rasa dan produksi uap terbaik. Namun, ketika daya baterai menurun, kinerja mech mod juga akan ikut berkurang.
Coil yang Cocok untuk Mechanical Mod
Pemilihan coil sangat mempengaruhi performa Mechanical Mod. Berikut beberapa pilihan terbaik:
1. Kanthal
Kanthal adalah kawat pemanas yang terkenal karena:
- Stabilitas resistansi.
- Tidak reaktif terhadap suhu tinggi.
- Memberikan pengalaman vaping yang halus dan konsisten.
2. Nichrome
Nichrome, campuran nikel dan kromium, memiliki keunggulan:
- Pemanasan lebih cepat dibanding Kanthal.
- Produksi uap lebih intens. Namun, pengguna harus berhati-hati dengan batas ampere baterai untuk menghindari overdraw.
3. Stainless Steel (SS)
Stainless Steel adalah pilihan fleksibel yang dapat digunakan dalam mode wattage biasa maupun kontrol suhu. Keunggulannya adalah:
- Resistansi berubah secara terukur saat dipanaskan.
- Cocok untuk pengguna yang ingin eksplorasi lebih lanjut.
Baca Juga: 3+ Rekomendasi Kawat Coil Vape Terbaik, Ngebul Maksimal!
Kesimpulan
Mechanical Mod tetap menjadi favorit vapers karena desain klasik, material tangguh, dan pengalaman vaping yang otentik. Meski tanpa komponen elektronik, mech mod menawarkan performa maksimal jika digunakan dengan memahami coil dan baterai.
Pilihan coil yang tepat, seperti Kanthal atau Stainless Steel, juga mendukung kinerja optimalnya. Bagi kolektor, mech mod bukan hanya perangkat, tapi simbol dedikasi dalam dunia vape.
Baca Artikel Lainnya
Penyebab dan Cara Mengatasi No Atomizer dan Check Atomizer